Minggu, 18 Maret 2012

Anas Siap Digantung di Monas

KETUA Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum tampil di depan umum untuk menjawab tuduhan keterlibatannya dalam kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games XXVI dan Proyek Hambalang. Anas menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menerima sesen pun uang hasil korupsi. Kalau bisa dibuktikan bahwa dirinya terlibat korupsi, maka ia minta untuk digantung di depan Monas.

Pernyataan Anas mengingatkan kita kepada pidato Perdana Menteri China Zhu Rongji saat ia menyatakan perang terhadap korupsi. Zhu Rongji ketika itu mengatakan agar disediakan 100 peti mati, 99 untuk pejabat negara yang melakukan korupsi dan satu untuk dirinya kalau terbukti melakukan korupsi.

Hanya saja bedanya, Zhu Rongji menyampaikan pidato yang fenomenal  itu tidak pada saat dirinya sedang dirongrong tuduhan korupsi. Sementara Anas menyampaikan sikapnya saat begitu banyak fakta-fakta yang terungkap di persidangan bahwa dirinya menjadi bagian dari pemilik perusahaan yang terlibat kasus korupsi.

Setidaknya sudah ada seorang karyawan Grup Permai yang terbukti terlibat korupsi. Direktur Pemasaran Grup Permai Mindo Rosalina Manulang sudah dijatuhi hukuman dua tahun enam bulan karena menyuap Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharram.

Satu lagi orang Grup Permai yang sedang menjalani persidangan adalah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Ia didakwa terlibat dalam kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet yang nilai proyeknya mencapai Rp 191 miliar.

Dalam persidangan Nazaruddin itulah banyak terungkap keterlibatan Anas. Bahkan beberapa saksi mengungkapkan bahwa pemilik perusahaan yang sesungguhnya adalah Anas.

Untuk memperkuat fakta itu, para saksi bisa menjelaskan, hari-hari apa saja Anas datang ke kantor. Mereka juga mengungkapkan, mobil apa saja yang pernah diberikan perusahaan kepada Anas dan berapa nomor polisi yang dipergunakan.

Pengacara Nazaruddin, Elza Syarif mengatakan bahwa keterangan itu bukan hanya disampaikan oleh saksi yang meringankan, tetapi juga saksi fakta. Dari kesaksian itu bisa diketahui bahwa setidaknya Anas menerima Rp 200 miliar dari Grup Permai.

Apabila Anas ingin mengatakan bahwa dirinya bersih dan tidak terlibat korupsi, maka yang paling tepat adalah menggunakan jalur hukum. Anas bisa bersaksi di persidangan Nazaruddin untuk mementahkan semua tuduhan yang mengena kepada dirinya.

Majelis Hakim persidangan Nazaruddin harus memberi kesempatan kepada Anas untuk membersihkan dirinya dari berbagai tuduhan. Anas menilai berbagai kesaksian yang muncul di persidangan merupakan fitnah yang merugikan dirinya.

Menyusul berbagai kesaksian yang mengaitkan nama Anas, Tim Pembela Hukum Nazaruddin sudah meminta majelis hakim untuk menghadirkan Anas sebagai saksi fakta. Namun sejauh ini majelis hakim menolak untuk memanggil Anas dengan alasan perlu ada jaminan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat itu bersedia untuk menjadi saksi.

Sikap majelis hakim memang banyak dikritik oleh para ahli hukum. Mantan Hakim Agung Adi Andojo bahkan melihat persidangan Nazaruddin sebagai persidangan abal-abal. Majelis hakim tidak menunjukkan dirinya sebagai hakim yang mencari kebenaran, karena justru mencoba mementahkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.

Sekarang Anas pun merasa menjadi korban fitnah. Agar semua menjadi terang benderang, maka semuanya harus diungkap di persidangan. Majelis hakim harus memberi kesempatan kepada Ana's untuk membela diri.

Tentu Anas harus konsekuen dengan pernyataan yang sudah ia sampaikan. Tidak bisa juga menggunakan kalimat bersayap bahwa tidak perlu dilakukan pemeriksaan kepada dirinya, karena ia merasa tidak pernah menerima uang hasil korupsi pembangunan Wisma Atlet dan proyek Hambalang.

Semua persoalan ini tidak bisa hanya diselesaikan dengan perasaan. Seperti dikatakan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, korupsi Wisma Atlet adalah korupsi yang terstruktur di mana para pelaku saling melindungi satu sama lain.

Komisi Pemberantasan Korupsi sudah mengatakan bahwa mereka akan memperdalam kasus korupsi proyek Hambalang. Oleh karena itu, KPK berencana untuk memanggil Anas pekan depan guna dimintai keterangan sebagai pihak yang disebut-sebut ikut terlibat.

Mari kita lihat saja bagaimana kebenaran akhirnya akan diungkap. Anas sudah berani menantang bahwa dirinya siap digantung d Monas apabila memang terbukti melakukan korupsi.

sumber: http://www.metrotvnews.com/read/tajuk/2012/03/10/1068/Anas-Siap-Digantung-di-Monas/tajuk

Momentum Kenaikan BBM Dinilai Tak Tepat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDIP Arif Budimanta menuturkan, secara konstitusi setiap rakyat di Indonesia berhak atas penghidupan yang layak. Kehidupan yang layak ini tak melihat kelas sosial. 

Hal ini diutarakan Arif melihat alasan yang diberikan pemerintah untuk menaikan harga BBM. Pemerintah menganggap subsidi BBM saat ini tak tepat sasaran sebab lebih banyak dinikmati oleh kalangan yang sebenarnya cukup mampu. Untuk itu pemerintah menganggap opsi kenaikan BBM tepat untuk masa sekarang dimana harga minyak mentah dunia juga sedang mengalami kenaikan. 

"Disini pemerintah seperti ingin berbagi beban dengan rakyat," ujar Arif dalam acara Polemik Sindo Radio di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (17/3).

Arif, menambahkan kenaikan harga BBM akan berimbas pada kenaikan harga bahan kebutuhan pokok nantinya. Meski kenaikan BBM oleh pemerintah direncanakan hanya berlangsung selama 9 bulan. Namun Arif menyangsingkan harga bahan kebutuhan pokok yang ikut naik bersama harga BBM akan turun setelah 9 bulan mendatang.

Arif juga membantah jika pengurangan subsidi BBM dapat meringankan bagi APBN negara. Sebab menurutnya penambahan pendapatan negara menurut RUU APBNP 2012 ada dari beberapa sumber yang bisa dimanfaatkan pemerintah. Seperti PPH Migas dan penerimaan SDA Minyak bumi lebih kurang Rp40 triliun.

Jika pun harus menaikan harga BBM Arif menilai pemerintah mengambil momentum yang tak tepat. Apabila ada penambahan dari migas, dan penerimaan pendapatan lain seperti pajak perdagangan internasional Rp 4 triliun, hasil penghematan anggaran K/L sebesar Rp18 triliun. Dana tersebut sudah lebih dari cukup untuk membiayai subsidi BBM dan LPG dari Rp123,6 triliun menjadi Rp137,4 triliun." Saat ini momentumnya tak tepat, pemerintah masih punya uang lebih dari cukup untuk menutupi kenaikan harga minyak dunia," ujar dia.

Selain itu Arif meminta pemerintah untuk memperbanyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas. Sebagai alternatif bahan bakar bagi masyarakat. "Pada era orde baru kita punya 47 SPBG, tapi kenapa sekarang hanya punya 4 yang aktif," Ujarnya.

Selain itu ia juga berharap pemerintah segera memperbaiki sarana pra sarana dan infrastruktur agar peghasilan masyarakat bisa meningkat. Dengan begitu maka akan meningkatkan daya beli masyarakat. Jika daya beli masyarakat telah tinggi barulah kenaikan BBM dinilai tepat untuk diterapkan.

Sementara saat disinggung mengenai masa periode Megawati yang juga pernah menaikan harga BBM, Arif mengatakan masa tersebut adalah periode krisis yang tidak bisa disamakan dengan periode saat ini.

Redaktur: Hazliansyah
Reporter: Gita Amanda

sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/03/17/m10w5z-momentum-kenaikan-bbm-dinilai-tak-tepat

Kamis, 26 Januari 2012

Masa Bakar Kantor Bupati Bima

Mataram - Aksi ribuan warga kecamatan Lambu, Sape, dan Langudu, Kabupaten Bima, NTB, Kamis (26/1/2012) berakhir rusuh. Massa aksi membakar kantor Bupati Bima dan Kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bima di jalan Soekarno Hatta, hingga ludes. Belum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak dalam aksi ini.

Semula, aksi puluhan ribu warga itu hanya berniat menduduki kantor Bupati Bima. Namun warga mulai marah, ketika kedatangan mereka dihadang aparat kepolisian dan Polisi Pamong Praja. Massa aksi lalu mendobrak gerbang kantor Bupati dan menerobos masuk. Warga mengamuk, dan mulai membakar kantor.

Informasi yang dihimpun detikcom, massa aksi datang selepas dzuhur. Mereka datang bergelombang. Semula aksi hanya diikuti sedikitnya 400 orang. Selang 30 menit kemudian, sedikitnya seribu orang massa aksi datang bergabung menggunakan sepeda motor.

Massa aksi yang lebih besar rupanya berkumpul di Lapangan Umum dekat Rumah Sakit Daerah Bima, satu kilometer dari Kantor Bupati. Massa aksi lalu long march dari lapangan menuju kantor bupati. Keributan tak terhindarkan setelah puluhan ribu massa aksi merasa dihalangi aparat kepolisian.

Selang satu jam, massa aksi mengamuk, dan mulai membakar kantor bupati, dan juga kantor KPUD Bima yang letaknya bersebelahan. Api berkobar cepat, ditunjang pula dengan hembusan angina kencang.

Idrus, seorang saksi mata yang dihubungi detikcom mengatakan, api masih berkobar hebat. Namun kantor Bupati Bima sudah ludes. Atapnya sudah ambruk.

"Jarak pandang kita sekarang terbatas. Soalnya asap hitam pekat. Dari jauh asap hitam terlihat, karena membumbung tinggi sekali," katanya.

Belum didapat apakah ada korban jiwa dalam aksi pembakaran ini. Namun pembakaran terjadi saat kantor tengah memasuki jam istirahat.

Informasi lain menyebutkan, aparat kepolisian dan pol PP turut berlari menyelamatkan diri, saat aksi pembakaran dilakukan.

sumber: http://www.detiknews.com/read/2012/01/26/134436/1825739/10/ribuan-warga-bima-ngamuk-bakar-kantor-bupati

Rabu, 25 Januari 2012

Yulianis Jelaskan Modus Bisnis Nazaruddin

Nazaruddin memakai nama pegawainya dalam akte perusahaan.

VIVAnews - Yulianis, mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup mengungkap modus Muhammad Nazaruddin dalam mengelola bisnis. Menurutnya, mantan bosnya itu memerintahkan pegawainya untuk menggunakan nama-nama mereka untuk dicantumkan di akte perusahaan.

"Kalau kami tidak mau gaji kami dipotong, Supervisor ke atas dipotong 1 juta, staf dipotong 500 ribu," kata Yulianis di pengadilan Tipikor, Jakarta. Rabu, 25 Januari 2012.

Hal itu diketahuinya karena saat menjabat Wakil Direktur Keuangan, Ia diperintah secara lisan oleh Nazaruddin untuk memotong gaji pegawai yang tidak mau menjadi pengurus di perusahaannya.

Ia menambahkan, kebijakan tersebut bukanlah tanpa penolakan. Sejumlah karyawan lanjut Yulianis sempat demo atas kebijakan tersebut, bahkan ada yang memutuskan untuk keluar kerja daripada dipakai namanya sebagai pengurus perusahaan. 
"Akhirnya ada yang resign dan ada yang mau dipotong gajinya," katanya.

"Itu modusnya pak Nazar seperti itu, dia gak mau namanya di pakai. Karena beliau akan menjadi anggota DPR tahun 2009, Neneng juga namanya dihilangkan dari akte, Nasir juga. Jadi yang namanya ada di akte itu lebih banyak Pak Hasyim," ujarnya.

"Saya berpesan pada teman-teman saya jangan takut nama kalian dipakai. Itu konsekuensi dari legal hukum ada di kalian, jangan takut bicara," katanya lagi.
Sementara mengenai kehadiran Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf, saat berlangsung rapat yang dihadiri jajaran Direksi Permai Grup di rumah Nazaruddin, Yulianis menegaskan bahwa ia tidak mengetahuinya dengan jelas.

"Saya tidak tahu (maksud kedatangannya). Tapi pas saya datang itu pak Dede dan Bertha lagi bicara di ruang tamu," kata Yulianis.

Bertha lanjut Yulianis merupakan notaris yang mengurus akte perusahaan Nazaruddin sekaligus fungsionaris Partai Demokrat.

Menurut Yulianis, saat masuk ke dalam ruang keluarga, Ia mendapati Nazaruddin menemui Dede Yusuf untuk membicarakan sesuatu. Namun ia mambantah mengetahui isi pertemuan tersebut.

"Saya cuma dengar pak Nazar mau bicara dengan Dede dan Bertha, sebentar lagi meeting dengan kami," ujarnya.

Sumber:http://nasional.vivanews.com/news/read/282923-yulianis-jelaskan-modus-bisnis-nazaruddin

Jumat, 20 Januari 2012

Menelusuri Jejak Mahapati Gajah Mada di Pulau Sumba

maxfm-waingapu.net - Tidak mengherankan apabila kita menemukan deretan nama di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mirip atau sama dengan nama-nama jawa zaman Majapahit. Nama orang, gelar, nama benda dan berbagai hal, termasuk bentuk rumah (sumba), alat senjata, alat kerawitan dan beberapa upacara ritus.

D.K. Kolit dalam pengaruh Majapahit Atas Kebudayaan Nusa Tenggara Timur menyebutkan sederetan nama di NTT yang mempunyai kaitan dengan nama-nama Jawa (Majapahit). Umpamanya, Jawa, Gajah Mada, Bata, jati, Giri, Pati Gela, Nala, Bako, Dewa, Paji, Demang, Rangga, Sima, Leko, Dara, Wonga(1982:48).

Tidak adanya pencatat sejarah di NTT menyebabkan hilangnya peristiwa bersejarah masa lalu. Misalnya beberapa nama pahlawan Sumba yang gigih menentang kolonial Belanda sulit dilacak kisahnya. Sebut saja Umbu Rara Meha di Sumba Timur, Umbu Tagela Bani, Lelu Atu dan Wona Kaka di Sumba Barat. Khusus untuk pahlawan Wona Kaka dikhabarkan beliau di buang ke Nusa Kambangan pada tahun 1913, sedangkan 66 orang kawan seperjuangannya dibuang ke Aceh, Pangkal Pinang, Batavia (Jakarta), dan lain-lain.

Demikianlah pergolakan Majapahit dengan Mahapati Gajah Mada di Sumba hanya samar-samar dikisahkan dari mulut ke mulut. Ditemukan pohon Maja (Sumba : bila) dalam jumlah besar hampir diseluruh pesisir Sumba, lalu dituturkan, bahwa pohon tersebut ditanam oleh Gajah Mada ketika pertama kali mendarat di pulau Sumba.

Di Sabu salah satu pulau di NTT  masih ada upacara keagamaan asli yang disebut pemotong wawi maja (babi untuk menghormati Gajah Mada). Menurut kepercayaan sana, wawi maja adalah babi yang didatangkan dari Majapahit (tempo dulu) untuk ritus keagamaan di Sabu.

Sumba, Nusa Cendana, atau pulau sandlewood, yang kini tinggal legenda karena sisa-sisa cendananya yang terus dicuri dan diseludupkan, merupakan sebuah pulau yang agak terpencil dari gugusan pulau lainnya di NTT. Sebagian besar penduduknya masih beragama Marapu (agama asli).

Dari cerita rakyat dapat dipastikan bahwa dulu Sumba selalu disinggahi perahu/kapal padagang. Bahwa orang Sumba juga diajak untuk berlayar. Diceritakan mereka menyinggahi pelabuhan tujuh kali. Barangkali itulah Sabu, Timor, Flares, Sumbawa, Lombok, Bali dan Jawa. Pada abad ke-16 dikisahkan ada kapal-kapal yang membawa emas dari kepulauan Kuria-Muria dan menukarnya dengan kuda Sandlewood, sehingga sebelum pendudukan Jepang ada bangsawan Sumba yang memiliki emas sampai 100 kg.

Yang menyolok dalam cerita rakyat Sumba adalah adanya dua tokoh yakni, Umbu Ndilu dan Umbu Mada (Sumba Timur),atau Rato Ndelo danRato Mada (Sumba Barat). Rato dan Umbu merupakan gelar bangsawan. Bandingkan ratu dengan empu di Jawa. Kedua tokoh yang merupakan kakak beradik ini (dalam cerita Sumba) selalu muncul dalam sikap perkasa. Gagah, berani, berwibawa, lagi cakap.

Begitu kentalnya nama kedua orang ini hingga diabadikan dalam nama-nama orang Sumba bahkan hingga saat ini. Banyak orang Sumba yang memakai nama Ndilu Hamaratu, Mada Lughu, Palonda Mada, bahkan suku Kodi di Sumba Barat mengabadikan salah satu tokoh dalam marga besar yang disebut Walla Mada (turunan Mada).

Dalam bahasa baitab suku Kodi, kedua tokoh itu selalu disanjung dalam ungkapan,”Ndelo ana Rato, Mada Pera Konda” yang bermakna Ndelo Putra Bangsawaan, Mada Nahkoda Agung. Jika Ndelo atau Ndilu adalah laksamana Nala (dalam kerajaan Majapahit) sudah tentu terjadi salah kaprah menyangkut julukan Mada Pera Konda, yang seharusnya Ndelo Pera Konda agar sesuai dengan profesi Laksamana Nala sebagai panglima perang. Tapi, agak rancu juga, karena di Sumba Timur selain nama Ndilu ada juga Nola yang mendekati Nala.

Pada bulan Februari suku Kodi, merayakan pesta Nale yang ditandai dengan pasola/paholang (perang-perangan) mengingatkan kita pada pasawoan di Jawa. Disini juga ada keraguan jika Nale disamakan dengan Nala, meskipun Nale berasal dari laut yang ditandai dengan datangnya cacing Wawo. Karena Nale ini dianggap Dewi Padi (Biri Koni) yang dapat disamakan  dengan Dewi Sri di Jawa.

Di kecamatan Tabundung Sumba Timur ditemukan nama Majapahit dan Hayam Wuruk yang menurut lafal sana diucapkan sebagai Manjapalit dan Mehanguruk. Keduanya nama orang, karena menurut cerita rakyat Tabundung justru  nenek moyang mereka yang lebih dekat dengan Patih Gajah Mada (apalagi letak daerah mereka dipinggir pesisir yang banyak pohon Maja).

Memang banyak nama orang Sumba yang benar-benar mengingatkan kita pada nama-nama zaman Majapahit. Misalnya, Rangga Wuni dan Rangga Lawe (Sabu ; Raga) di Kodi, nama Rangga sangat dominan, bahkan ada yang bernama Rangga Wuni. Demikianlah nama Pati, Maha Pati (Kodi), Sore (nama zaman Majapahit), Hore/Hora (beberapa dialek Sumba tidak mengenal fonem s). Demikian juga nama Siwa Bala, Langga (ingat Erlangga), Ndara Moro (ingat Dara Jingga). Kata Jawa juga sangat menonjol dalam nama-nama suku Kodi seperti, Pati Jawa, Muda Dawa, Rehi Jawa, Tari Jawa, Biri Jawa. Nama Gajah Mada di abadikan dalam nama-nama Nggaja, Nggading/Nggeding (Sumba Timur), Gaja, Mada (Sabu, Laura). 

Masih banyak hal yang terus mengingatkan kita pada kebudayaan Jawa seperti bentuk tombak, gong (gamelan), rumah joglo dengan soko gurunya, yaigho/zaizo (Jawa : Wayang). Jangan dikata lagi banyak sekali kata Sumba yang sama dengan bahasa Jawa. Bandingkan halaku/laku dengan mlaku (pergi), manduru/mahuru dengan turu (tidur), walu-wolu (delapan), ughi-uwi (ubi), kurang-urang (udang), pira-piro (berapa), manat-manut (ikut), rennge-rongu/rungu (dengar), langgi/langga-legi (manis), wula/wulang-wulan (bulan), ahu-asu (anjing), pena/peina-piye (bagaimana), kalambe/kalembi-klambi (baju), umah-omah (rumah), tallu/tollu-tollu (tiga), patu/pata-papat (empat), malara-lara (sakit).

Dari uraian di atas ada kemungkinan nama Mada dan Nggaja ada kaitannya dengan Gajah Mada, Nola dengan Nala, sedangkan Ndelo/Ndilu mungkin juga ada kaitannya dengan Nala. Manjapalit dan Mahanguruk adalah nama Majapahit dan Hayam Wuruk prabu Majapahit yang memerintah pada tahun 1350 – 1389 dengan nama Rajasanagara.

Kita tidak usah heran karena Sumba juga termasuk dalam wawasan Nusantara yang diperjuangkan oleh Gajah Mada dengan sumpah Amukti Palapa. Bukti otentik dapat dibaca dalam buku Negara Kartagama karya Prapanca Puput;14; “Ikang Sanu-Sanusa Makasar Butuh Banggawi/Kuni Galiyao mwang I. Salaya Sumba  Solot (Solor) Muar/Muah tikang i Wandan Ambwan Athawa Maloko Wanin/Ri Seran Timor maka Dining Angeka Nusatutur.
‹Frans W. Hebi›

 sumber:http://www.maxfm-waingapu.net/berita/154-menelusuri-jejak-mahapati-gajah-mada-di-pulau-sumba.html

Rabu, 18 Januari 2012

7 Pulau Eksotis di Dunia

Pergi ke tempat seperti ini tidaklah rugi. Malah, menjadi pengalaman yang baru tentunya. Di mana saja lokasinya ? Berikut tujuh pulau yang kami kutip dari laman budgettravel.com :

1. Pulau Skomer, Wales
Hampir setengah juta burung seperti puffins, kittiwakes, fulmars, dan razorbills membangun sarang di tebing yang tertutup lumut di cagar alam seluas 721 hektar ini atau tepatnya di daratan Wales.
Hanya 15 menit perjalanan kapal feri Dale Sailing dari kota Martin Haven. Tarif yang ditanggung pun sebesar $ 18 (Rp163 ribu). Namun jika Anda ingin pergi hiking, kunjungi situs welshwildlife.org. Tarif inap untuk 15 orang adalah $ 139 (Rp1,2 juta) per kamar.

2. Kepulauan Jagung, Nikaragua
Kepulauan Jagung (Corn Islands) adalah tempat persembunyian harta bagi negara republik di Amerika Tengah Nikaragua. Bahkan sampai sampai hari ini, para pembajak laut pun masih banyak yang menjarah wisatawan yang sedang berlibur di sana.
Penerbangan pesawat La Costena dilakukan setiap hari dari Managua ke Kepulauan Jagung selama satu jam. Tarif yang dipatok mulai dari $ 164 (Rp1,4 juta). Dan untuk penginapan, bisa ke Hotel Los Delfines (hotellosdelfines.com.ni) dengan biaya inap sebesar Rp447 ribu.
Empat puluh mil dari Kepulauan Jagung masih dihuni oleh orang-orang keturunan Buccaneers. Kepulauan ini sendiri terdiri dari Pulau Jagung Besar (Great Corn) dan Pulau Jagung Kecil (Little Corn).

3. Pulau Kithira, Yunani
Letak pulau ini hanya delapan mil dari ujung semenanjung Peloponnesia. Di sana, Anda dapat melihat gua. Tapi dipertengahan Juli, Kíthira adalah tempat bersantai untuk berkunjung ke pabrik gandum kuno dan kapel Bizantium,
Penginapan di pulau ini terdiri dari hotel kecil dan losmen. Di ibukota Chora terdapat Hotel Margarita yang menyediakan 12 kamar yang menghadap ke laut. Tarif inap mulai dari $ 111 (Rp993 ribu). Info selengkapnya bisa Anda lihat di hotel-margarita.com.

4. Pulau Rottnest, Australia
Rottnest adalah sebuah pulau yang memiliki lebih dari 60 pantai pasir putih. Letaknya persis12 mil dari daratan Australia yang populer, Perth. Info wisata bisa Anda dapatkan di rottnestexpress.com.au.

5. Pulau Fakarava, Polinesia Prancis
Untuk mengantisipasi kunjungan Presiden Perancis Jacques Chirac, jalanan utama di Pulau Fakarava diaspal sekitar tahun 2003-2004. Namun sayangnya dia tidak pernah datang dan juga tidak memberikan alasan apa pun.
Yang jelas, Fakarava tidak kalah menariknya dengan Bora-Bora dan Tahiti yang terletak di sebelahnya. Fakarava adalah rumah bagi sekitar 500 warga. Untuk berwisata ke tempat ini, bisa Anda gunakan layanan Pearl Guest House Havaiki (havaiki.com) dengan tarif Rp357 ribu.
Penerbangan dari Papeete, Tahiti ke Fakarava hanya ada satu kali sehari selama satu jam (airtahiti.com). Harga mulai dari $ 437 atau setara dengan Rp3,9 juta.

6. Pulau Sumba, Indonesia
Dari sekian banyak pulau, salah satunya ada di Indonesia. Ada banyak tempat yang menarik di Pulau Sumba. Untuk kegiatan yang lebih mellow, coba berselancar di pantai selatan dan bermalam di Nihiwatu Resort (nihiwatu.com), tarif inapnya Rp223 ribu.
Jangan lewatkan untuk menyaksikan Festival Pasola, di mana para peserta menombak lawan sambil berkuda. Acara yang sangat meriah ini biasanya diselenggarakan setiap bulan Februari dan Maret.

7. Pulau Amantani, Peru
Amantani adalah sebuah pulau di Danau Titicaca. Tidak ada mobil atau jalan, yang ada hanyalah sebuah teras di lereng bukit selama berabad-abad. Selain itu juga jalan bebatu yang mengarah ke puncak tertinggi, Pachamama (Ibu Bumi) dan Pachatata (Bapa Bumi).
Uniknya lagi di bulan Januari, penduduk lokal melakukan ritual Fiesta de la Santa Tierra di kuil-kuil Pachamama dan Pachatata. Ritual seperti ini terkadang juga dikneal dengan nama Amantani, di mana setiap orang menari sampai larut malam


sumber: (Sumber: MediaIndonesia.com)

Kamis, 12 Januari 2012

kenapa NTT dikatakan Daerah Tertinggal ?

Jika dikaji lebih dalam tentang kondisi Alam Provinsi NTT dari sudut pandang letak Geografs, NTT memiliki luas laut yang cukup besar  dan pantai yang cukup panjang, sehingga memiliki hasil laut yang bisa menjadi mata pencaharian rakyat NTT pada khususnya. Ditambah lagi  dengan keindahan pantai dan alam bawah laut yang bisa menarik para Wisatawan Asing maupun Domestik. Kondisi Alam yang dimiliki daerah NTT juga sangat berpotensi untuk dijadikan lahan bercocok tanam karena memiliki struktur tanah yang sangat subur.Luas hamparan padang sabana yang terdapat di Pulau Sumba juga bisa di manfaatkan sebagai lahan peternakan,sehinggah populasi fauna bisa menambah pendapatan Daerah.
Luas hutan yang cukup besar juga bisa menjadikan NTT sebagai Komoditas penghasil kayu lapis untuk bahan  pembangunan 

Peninggalan para leluhur yakni Kebudayaan, Suku, Ras, Religius, Bahasa, Adat istiadat, Kesenian yang juga memperkaya keanekaragaman Bangsa dan memajukan dunia Parawisata daerah.
Potensi Alam di NTT masih sangat banyak yang tidak bisa dicantumkan satu persatu,yang terletak di berbagai daerah.

Melihat  keaadan realitas seperti ini di NTT,maka yang menjadi pertanyaan saat ini adalah kenapa NTT menjadi daerah yang tertinggal?? 

                                                                                                                  By : Eko Saba Tudung